ADAB ISTERI KEPADA SUAMI

Apakah boleh seorang istri membentak dan bersuara keras kepada suami jika suami itu salah. Dan apakah hukumnya, apa akan berdosa istri yang seperti itu?

Secara tegas dan jelas hukum istri membentak suami ataupun bersuara keras terhadap suami itu tidak boleh. Dalam ajaran islam suami adalah orang yang paling harus ditaati dan dihormati seorang istri. Rasulullah SAW menunjukkan betapa tinggi posisi suami bagi istri dengan sabdanya:

“Seandai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri utk sujud kepada suaminya.” (HR Abu Daud, Al-Hakim, At-Tirmidzi).

“Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya…” (HR. Ahmad).

Istri Sholihah Tidak Akan Pernah Membentak Suami, Karena Ia Tahu Saingannya Di Surga Adalah Bidadari.

Apakah boleh seorang istri membentak dan bersuara keras kepada suami jika suami itu salah. Dan apakah hukumnya, apa akan berdosa istri yang seperti itu?

Secara tegas dan jelas hukum istri membentak suami ataupun bersuara keras terhadap suami itu tidak boleh. Dalam ajaran islam suami adalah orang yang paling harus ditaati dan dihormati seorang istri. Rasulullah SAW menunjukkan betapa tinggi posisi suami bagi istri dengan sabdanya:

“Seandai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri utk sujud kepada suaminya.” (HR Abu Daud, Al-Hakim, At-Tirmidzi).

“Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya…” (HR. Ahmad).



Sabda Nabi Muhammad SAW. “Dan sebaik-baik istri adalah yang taat kepada suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tidak suka membicarakan sesuatu yang tidak berguna, tidak cerewet dan tidak suka bersuara hingar-bingar serta setia kepada suaminya.”

Jika suami berbuat salah, sang istri mengingatkannya dengan baik, lemah lembut, tidak membentak (bersuara keras), dan tidak menyinggung perasaannya. Demikian pula sebaliknya.

Sikap kasar istri terhadap suami –dan sebaliknya– menandakan keburukan akhlak. “Sebaik-baiknya wanita — bagi suami — ialah yang menyenangkan ketika dilihat, patuh ketika diperintah, dan tidak menentang suaminya baik dalam hatinya dan tidak membelanjakan (menggunakan) hartanya kepada perkara yang dibenci suaminya” (H.R. Ahmad, An-Nasa-i , dan Al-Hakim).

Seorang suami harus berusaha menasihati istrinya. Kalau dibiarkan, dampaknya sangat tidak baik bagi suami dan anak-anak.
Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PESONA PULAU NATUNA,SI CANTIK DARI UTARA INDONESIA